TUGAS SEORANG MAHASISWA

TUGAS SEORANG MAHASISWA
RS 10 F UKSW KOMPAK

Senin, 20 Februari 2012

FILSAFAT ILMU


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Lahir, tumbuh, dan kokohnya ilmu menimbulkan persoalan-persoalan yang berada di luar minat, kesempatan, atau jangkauan dari ilmuwan sendiri untuk menyelesaikannya. Namun, ada sebagian cedekiawan yang berusaha menemukan penyelesaian untuk masalah tersebut yang mana para cendekiawan ini disebut sebagai filsuf (philosophers). Pemikiran para filsuf mengenai filsafat ilmu merupakan filsafat ilmu atau philosophy of science.
Filsafat menurut para ahli secara umum adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen dan percobaan tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, serta memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu.
Seiring dengan bermunculannya filsuf, definisi mengenai filsafat ilmu juga semakin beragam, sehingga saat ini terdapat beberapa perbedaan dalam mendefinisikan filsafat ilmu.

B.   Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Dengan menyatukan pendapat para filsuf, apa kesimpulan yang dapat diambil tentang pengertian filsafat ilmu?
2.      Bagaimana pembagian cabang ilmu menurut para filsuf?

C.   Maksud dan Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      untuk mengetahui pengertian filsafat ilmu dengan menyatukan pendapat para ahli.
2.      untuk mengetahui berbagai cabang ilmu pengetahuan menurut berbagai filsuf.
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      menambah pengetahuan mengenai definisi filsafat ilmu.
2.      setelah pengetahuan bertambah, diharapkan ilmu yang telah didapat bisa    diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Definisi Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli
Para filsuf (philosophers) dengan pemikiran reflektif mereka berusaha memecahkan persoalan-persoalan yang berada di luar minat, kesempatan atau jangkauan. Pemikiran para filsuf itu mengenai ilmu merupakan filsafat ilmu (philosophy of science). Berbagai definisi philosophy of science dari para filsuf dapat dikutip sebagai berikut:

1.       Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam krangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian jelas bukan suatu cabang ilmu yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya
2.        Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagi suatu keseluruhan.
3.       Cornelius Benjamin
Cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-peranggapanya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang-cabang penegtahuan intelektual.
4.   Michael V.Berry
Penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah, dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
5.   May Brodbeck
Analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan, dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.
6.   Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, yang menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di pihak lain, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasab bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan ketakajegan dan kesalahan.
7.      Alfred Cyril Ewing
Istilah filsafat ilmu biasanya diterapkan pada cabang logika yang membahas dalam suatu cara yang dikhususkan metode-metode dari ilmu-ilmu yang berlainan.
8.      Antony Flew
Ilmu empiris yang teratur menyajikan hasil yang paling mengesankan dari rasionalitas manusia dan merupakan salah satu dari calon yang diakui terbaik untuk pengetahuan. Filsafat ilmu berusaha menunjukkan dimana letak rasionalitas itu; apa yang khusus mengenai penjelasan-penjelasannya dan kontruksi-kontruksi teorinya; apa yang memisahkannya dari perkiraan dan ilmu-semu serta membuat ramalan-ramalannya dan berbagai teknologi berharga untuk dipercaya; yang terpenting apakah teori-teorinya dapat diterima sebagai mengungkapkan kebenaran tentang suatu realitas objektif yang tersembunyi
9.   A. R. Lacey
Terutama studi tentang bagaimana ilmu bekerja atau seharusnya bekerja. Studi tentang bagaimana ini melakukan biasanya diterima sebagai suatu petunjuk yang layak tentang bagaimana ini seharusnya. Studi ini sering disebut metodologi, suatu istilah yang dapat juga bersifat relatif, misalnya metodologi sejarah.
10.  John Macmurray
Dalam filsafat ilmu, kita terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu; tetapi yang bukan sendirinya merupakan hasil-hasil penyelidikan dengan metode-metode yang ilmu memakainya. Ketika saya mendefinisikan filsafat ilmu sebagai penilaian filsuf tentang ilmu itu sendiri, hal inilah yang terdapat dalam pikiran saya.

Dari beberapa pendapat tentang filsafat ilmu diatas apat disimpulkan bahwa:
Filsafat Ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal, yang menyangkut didalamnya landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia.




B.     Landasan Ilmu
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Landasan(foundation) dari ilmu itu mencangkup:
a. Konsep-konsep pangkal
b. Anggapan-anggapan dasar
c. Asas-asas permulaan
d. Struktur-struktur teoritis
e. Ukuran-ukura kebenaran ilmiah
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekaranya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat ilmu. Istilah yang terdapat dalam kepustakaan asing untuk menyebut bidang pengetahuan ini ialah:
a.       Philosophy of science (filsafat ilmu)
b.      Theory of science (teori ilmu)
c.       Metascience (adil-ilmu)
d.      Methodology (metodologi)
e.       Science of science (ilmu tentang ilmu)
Filsuf Rudolf Carnap memakai istilah science of science dan memberikan definisi sebagai “analisis dan pelukisan tentang ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu.
C.   Pengertian & Pembagian Ilmu
1.      Pengertian
Ilmu  berasal dari bahasa ‘Arab “alima” sama dengan kata dalam bahasa Inggris “Science” yang berasal dari bahasa Latin “Scio” atau “Scire” yang kemudian di Indonesiakan menjadi Sains. A. Thomson menggambarkan “Ilmu adalah pelukisan fakta-fakta pengalaman secara lengkap dan konsisten dalam istilah-istilah yang sesederhana mungkin, . Pelukisan secara lengkap dan konsisten itu melalui tahap pembentukan definisi, melakukan analisa, melakukan pengklassifikasian dan melakukan pengujian”.
Jujun S. Suriasumantri menggambarkannya dengan sangat sederhana namun penuh makna “Ilmu adalah seluruh pengetahuan yang kita miliki dari sejak bangku SD hingga Perguruan Tinggi.
Beerling, Kwee, Mooij dan Van Peursen menggambarkannya lebih luas “Ilmu timbul berdasarkan atas hasil penyaringan, pengaturan, kuantifikasi, obyektivasi, singkatnya, berdasarkan atas hasil pengolahan secara metodologi terhadap arus bahan-bahan pengalaman yang dapat dikumpulkan.
Sehingga dengan demikian, ilmu adalah kumpulan pengetahuan secara holistik yang tersusun secara sistematis yang teruji secara rasional dan terbukti empiris. Ukuran kebenaran Ilmu adalah rasionalisme dan empirisme sehingga kebenaran ilmu bersifat Rasional dan Empiris.
2.    Pembagian Ilmu
Konsepsi tentang pembagian ilmu secara kurang tepat disebut penggolongan ilmu atau pengelompokan ilmu, mencmpuradukkan hal-hal yang berlainan sehingga banyak menimbulkan kebingungan atau kekacauan. kejelasan akan lebih tercapai dan kesimpangsiuran bisa terhindar bilamana dibedakan secara tegas pembagian ilmu berdasarkan:
a.      Jenis
memakai isi substantif dari pengetahuan ilmiah sebagai dasarnya, biasanya dalam pembagian ilmu menurut jenis orang dapat sertamerta mengetahui secara garis besar sasaran apa saja yang termasuk dalam masing-masing rumpun atau cabang ilmu yang bersangkutan. Contoh:
1.      pembagian ilmu yang dianut secara luas oleh universitas-universitas di Amerika Serikat:
a.       natural sciences
b.      social sciences
c.       humanities
2.   pembagian ilmu dalam undang-undang perguruan tinggi (UU 1961/22):
a.          ilmu agama/kerohanian
b.         ilmu kebudayaan
c.          ilmu sosial
d.         ilmu eksakta dan tehnik
pembagian ini tidak sepenuhnya berdasarkan jenis, melainkan telah berbaur dengan ragam.

b.       Ragam
Menunjukkan suatu ciri tertentu dari segugusan pengetahuan ilmiah. Pada dasarnya pembagian ini tidak merinci berbagai cabang ilmu. Orang tidak dapat seketika memperoleh gambaran tentang apa yang ditelaah ataupun lingkupan masing-masing ragam ilmu yang ditetapkan.

BAB
PENUTUP
KESIMPULAN
·         Struktur ilmu dalam filsafat ilmu merupakan bagian yang penting dipelajari mengingat ilmu merupakan suatu bangunan yang tersusun bersistem dan kompleks.
·         Melalui ilmu kita dapat menjelaskan, meramal dan mengontrol setiap gejala-gejala alam yang terjadi.
·         Tujuan akhir dari disiplin keilmuan yaitu mengembangkan sebuah teori keilmuan yang bersifat utuh dan konsisten.
·         Makin tinggi tingkat keumuman suatu konsep maka makin teoritis konsep tersebut. Makin teoritis suatu konsep maka makin jauh penyataan yang dikandungnya.
·         Ilmu-ilmu murni berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan. Ilmu-ilmu terapan ini akan melahirkan teknologi atau peralatan-peralatan yang berfungsi sebagai sarana yang memberi kemudahan dalam kehidupan.


DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. id.m.wikipedia.org/wiki/filsafat (diakses pada tanggal 2 February 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar